Nilai dan Normamu Tak Kan Terlupakan

Biografi Singkat

Arif Wibowo,

Lahir di sebuah desa yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota , terlebih pada masa kelahirannya tepatnya di dusun Penggung Kecamatan Nawangan Kab. Pacitan. Menurut penuturan kedua orang tuanya lahir di sebuah bidan desa yang mana konon pada saat itu proses menuju persalinan sang ibu harus ditandu / dipikul disebabkan minimnya sarana transportasi dan sulitnya medan yang terjal dan berbukit. 
     Arif merupakan anak pertama dari dua bersaudara dia adalah buah hati dari pasangan suami istri Supriyono dan Rasiyem terlahir di pacitan 04 Agustus 1985.  Menurut cerita dari ibu, lahiran bertepatan dengan hari ahad pon,dinamakan Arif harapan orang tua pada saat itu filosofinya karena Ia lahir di bulan Agustus kemudian Wibowo selain nama belakang dari ayahnya harapan sang ibu semoga menjadi anak yang berguna dan berwibawa. 
      Arif kecil merupakan anak yang beruntung dan agak dimanja terlebih oleh kedua kakek dan neneknya di desa di sebut Mbh Tino dan Mbok Tarmi, kasih sayang kakek dan nenek (kakung lan simbok) dalam bahasa pacitannya sungguh luar biasa minta apa seakan dituruti asal dalam batas kewajaran dan tidak neko - neko. sehingga tidak heran jika sang Ayah dan Ibu kadang kangen dengan anaknya sendiri karena sering bermalam dan tidak pulang dari rumah kakek dan nenek. masanya sangat berfariatif mulai dari 3 hari, satu minggu dan bahkan sampek satu bulan. 
Pendidikan 
TK 
Maklum karena di tahun 1985 pada saat itu di desa penggung belum ada pendidikan Tk/ Paud seperti sekarang 
SD
Masuk SD kurang lebih umur 5 tahun lebih sedikit , Arif masuk pada SD Negeri yaitu SDN Penggung 1 pada tahun 1991 dan merupakan satu - satunya pendidikan dasar yang ada di desa tersebut. Inggat betul pada Saat SD saya termasuk anak yang minderan sehingga tidak mengherankan jika kesekolah harus di tunggu oleh Ibuk, Ayah , Kakek atau Nenek selama kurang lebih 4 bulan karena kalau tidak ditemenin akan nangis atau pulang (wau memalukan). Ibuk merupakan sosok yang keras jika anaknya berbuat sedikit salah maka tentu akan marah atau berbuat sesuatu, sehingga tak jarang karena jengkel sesekali dijewer, dicubit atau yang lain yang membuat jera. tapi alhamdulillahh berkat pendidikan dari Ibu tersebut justru membuat suatu perubahan yang luar biasa karena sepulang sekolah harus belajar kembali mengulangi materi yang disampaikan Guru di sekolah dan sore harinya harus pergi mengaji ke mushola terdekat. Ibuk memilki prinsip "Aku Wae Seng Bodho" Saya Saja yang bodoh kata ibuk ojo ngasi anak - anak ku Bodo mugo - mugo iso sekolah lan Nyekolahne. Itu selalu di pegang ibuk dengan kuat sekali. Sampai Akhirnya hari demi hari saya tumbuh dan berkembang dan Alhamdulillah pada pendidikan SD selalu mendapat peringkat antara 1 - 3 tentu hal ini berkat kesungguhan dan pendidikan yang luar biasa dari Ibuk dan Ayah. Alhamdulillah Lulus zaman dulu Tamat dari SDN Penggung I tahun 1997. 
SLTP 
Jauh dari perkotaan memang susah, terlebih untuk pendidikan Menengah Jarak yang jauh  dan biaya yang mahal ditambah pengaruh lingkungan yang kurang mendukung memang tantangan tersendiri. Tapi Alhamdulillah berkat dorongan dari keluarga saya bisa melanjutkan pada pendidikan menengah tepatnya di SLTPN I Nawangan, dengan jarak 9 kilo yang harus ditempuh dengan jalan kaki. Karena pada saat itu belum ada kendaraan (angkutan) maka setiap hari mesti bangun pagi sekitar pukul 04.00 atau pas waktu subuh tujuannya agar segera siap - siap untuk berangkat kesekolah supaya tidak terlambat. tak jarang berangkat harus pakek ONCOR (obor) atau Baterai (Lentera) karena suasana masih gelap dan harus di antar ke rumah teman dengan jarak kurang lebih satu kilo oleh ayah. perjalanan yang panjang dan jauh serta melelahkan namun hal tersebut seakan sirna dan ndak terasa karena demi sebuah cita - cita, belum ditambah kadang Hujan, Banjir atau tanah longsor tentu tantangan yang luar biasa. jika berangkat pagi maka pulang pun tentu juga sudah sore sekitar pukul 16.00. Pulang bukannya Istirahat tetapi , harus mendengarkan Ibuk yang tak henti - hentinya menyuruh pergi ke rumah Bu Azizah atau Pak Sumarli Untuk belajar Ngaji. Jika membantah tentu akan mendapat ancaman dari Ibu berupa Ancaman tidak dikasih Sangu, atau Putus Sekolah saja. maka mau tidak mau tidak ada alasan capek harus tetap berangkat belajar ngaji dari pukul 16.30 sampai menjelang sholat maghrib. Malam hari tentu tidak serta merta isttirahat begitu saja diitemani lampu tintir (belum ada listrik) harus menyelesaikan PR atau sekedar membaca untuk mengulas pelajaran.
  Selang satu tahun berlalu Alhamdulillah ada kemajuan peradaban Listrik Masuk Desa, Jalan Mulai Beraspal, Angkot Khusus Anak sekolah mulai ada, namun saya Alhamdulillah oleh orang tua dibelikan sepeda Federal sehingga dapat dijadikan sarana traspoortasi menuju sekolah walau kadang harus turun (mendorong) karena tiidak kuat naik atau terlalu curam . Namun Alhamdulillah dapat menyelesaikan pendidikan tanpa ada penundaan tepat pada tahun 2000 dapat Lulus dari jenjang Pendidikan menengah.
PASCA SLTP 
   Setelah selesai dari SLTP saya tidak serta merta melanjutkan pendidikan pada jenjang selanjutnya karena beberapa faktor : pertama orang tua menghendaki melanjutkan ke SLTA namun kwatir saya bertambah terpengaruh pergaulan dan jarak yang jauh memilih untuk tidak melanjutkan. kedua, memiliki cita - cita untuk melanjutkan pendidikan di pesantren Tremas Pacitan. ketiga, disela - sela menunggu ajaran baru pesantren bisa membantu Ortu mulai dari Buruh metik buah cengkeh, menanam kacang dan membantu tetangga membuat rumah atau yang lain. Namun, karena tak kuasa melihat Air mata Ibuk yang selalu menaggis jika habis dari bepergian karena melihat atau bertemu teman SLTP memakai seragam SLTA , sementara sang Anak tidak melanjutkan sekolah tetapi malah mencari uang (buruh). 
Berawal dari hal tersebut tergugah hati ini untuk bisa melanjutkan sekolah dan memakai seragam SLTA, singkat cerita tak disangka salah satu saudara ada yang kuliah di UNMUH Poonorogo membawa brosus salah satu sekolah yang berbasis Pesantren dan juga Pendidikan Formal . tak lain sekolah tersebut PON. PES Darul Huda Ponorogo. 
SLTA/MA
    Alhamdulillahh, setelah konsultasi dengan orang tua dan semua pihak keluarga akhirnya bisa melanjutkan pendidikan di Pon. Pes "Darul Huda". selain pendidikan formal juga pendidikan pesantren dan sekolah sore atau Madrasah Diniyah. Awal di Pesantren tentu tidak langsung krasan sehingga 2 minggu di pesantren kerjaannya cuma nanggiss aja, ditambah pelajaran yang terasa asing seperti fiqih, bahasa arab, arab pegon dan sebagainya tentu di SLTP tidak ada pelajaran - pelajaran tersebut. Namun pendidikan di Mushola dan pesantren yang ada di desa merupakan bekal utama untuk memperdalam Ilmu pesantren maupun Ilmu Umum. Alhamdulillah 2001 masuk 2004 dapat Lulus dari MA darul huda. karena sekolah sore baru kelas 4 pada madrasah diniyah maka supaya lulus dari Madrasah Diniyah darul huda alternatifnya Sekolah di STAIN Ponorogo. Alhamdulillahh tepat 2006 dapat juga menyelesaikan dan lulus dari MMH darul Huda. selama menimba Ilmu di DARHUD juga aktif dalam beberapa oraganisasi mulai dari OSIS, Dewan Ambalan, Pengurus Pondok, Pengurus Konsul, dan Panitia - Panitia dalam beberapa kegiatan semisal Haflah baik Interen maupun eksteren, PWM, Khatmul Imrithi, dan Sebagainya. 
SARJANA 
     Tidak terpikir sama sekali pada masa kecil untuk bisa menempuh pendidikan pada jenjang perguruan tinggi, antara percaya dan tidak namun itulah kenyataan dan kesempatan yang luar biasa untuk bisa menempuh pada jenjang pendidikan Mahasiswa. tentu kesempatan yang tidak boleh disia - siakan disisi lain harus tinggal di Asrama disisi lain Harus menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Namun berkat tekat dan kemaun dan tentu pertolongan dari Allah dan do'a serta Ikhtiar dari individu dan keluarga bisa menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana tepat 5 Juni 2008. Alhamdulilah Setelah Selesai Menempuh pendidikan dari STAIN diberi kesempatan untuk belajar menyampaikan Ilmu : 
Selama 1 Tahun Belajar bersama di MTs Darul Huda sambil menyelesaikan Program tahasus pada MMH  dan Urusan pesantren. Namun selang setahun di MTs Darul Huda saya pamit untuk belajar dan kembali ke kampung halaman . bersamaan dengan saat itu diajak teman untuk mendirikan sekolah dan juga mengembagkan pesantren yang sudah dirilis oleh Kyai Sumarli tidak lain adalah Pesantren Assa'adatud Daaroini penggung. Alhamdulillah juga berkat Ridho Allah dan dorongan serta dukungan dari masyarakat saya bisa diterima di Desa dan berhasil mendirikan MTs walau pun masih menginduk dengan MTs Ma'arif 02 Pacitan.  Sambil berjuang saya mencoba untuk memanfaatkan ijazah yang saya miliki akhirnya bisa diterima untuk mengabdi  di beberapa sekolah diantaranya MTs Penggung, MAN Nawangan dan selanjutnya salah satu SMK di Kab Wonogiri. 
   Terbentur dengan jadwal dan berbagai kegiatan dan Alasan maka mau tidak mau harus memilih salah satu untuk bisa fokus dan meniti karir, tentu tanpa melupakan Sekolah Perjuangan yang sudah dirilis dan Madrasah Diniyah yang telah didirikan. Untuk hal itu maka Yayasan dan Struktur organisasi Pengurus dan Rapat Koordinasi model Sistem Yayasan Darul Huda Mutlak diperlukan. 
   Alhamdulilah setelah berhasil mendirikan yayasan dan struktur pengurusnya , tak disangka pendamping hidup alias belahan jiwa juga ditemukan. Dua Hari setelah Ulang Tahun yang Ke 25 di tahun 2010 dengan niat karena Allah saya mmenikah dengan wanita yang saya cintai dan yang mencintai saya ternyata dia adalah Gadis dari Kota dimana saya menimba Ilmu, sungguh saya tidak mengenal dia saat selama saya diponorogo hampir 10 tahun disana, saya tau dari teman dan saudara setelah pulang saya hendak kembali ke Desa. ternyata Dua Tahun kemudian saya di pertemukan kembali oleh Allah dengan sang pujaan hati tadi dan Menikah. 
  Dalam perjalanan saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan di SMK ISS Jatipurno, Selain harus sesekali menegok dan memikirkan perkembangan Yayasan dan Sekolah yang telah kami rilis di Desa Penggung bersama sahabat dan Masyarakat sekitar. 
  Karena jarak dan medan antara SMK dengan Desa saya, akhirnya memutuskan untuk menempati rumah di Jatipurno Wonogiri, selain alasan Hemat juga belajar bagaimana Mandiri dan membina Rumah Tangga. 2010 menikah Alhamdulillah 6 Juni 2011 kami dikaruniai seorang anak perempuan yang cantik yang kami beri nama Huuriyatul Labiibah Addhariifah merupakan suatu kebahagiaan bagi kami dan Anugerah terindah yang di berikan Oleh Allah. 
PASCA SARJANA
   Tidak disangkan tidak diduga namun terbesit di cita - cita kala dipesantren dulu berawal dari obrolan dengan teman akhirnya saya diberi kesempatan oleh Allah Untuk melanjutkan menimba Ilmu di Universitas Nahdlatul Ulama' Surakarta untuk menempuh pendidikan Pasca Sarjana konsentrasi Magister Pendidikan Islam, semester dua kala ini semoga benar - benar barokah dan tidak menimbulkan kesombongan atau yang lainnya yang termasuk dalam katagori penyakit hati. 
  Manusia tentu mempunyai impian atau cita - cita begitu juga saya. Saya menyebutkan hidup adalah perjalanan bagaikan roda berputar, hidup harus jelas, sadar kita hanyalah bukan adalah, bahwa manusia di ciptakan oleh Allah hanya untuk beribadah entah bagaimana bentuknya. tanpa bermaksud kesombongan dan mendahului kehendak tuhan semoga kedepan saya Bisa memiliki rumah sendiri untuk tempat tinggal kami bersama keluarga, karir meningkat dari swasta menjadi Negri entah di lingkup sekolah atau kampus, yayasan pesantren dan sekolah yang kami rintis semoga bertambah maju dan berkembang, ada keajaiban dan tidak disangka atas ijin Allah untuk melanjutkan pada program S - 3. tentu sebagai manusia biasa harapan pemenuhan kebutuhan hidup dunia tidak bisa lepas semisal mobil mewah , usaha dan sebagainya. 
  demikian sekilas biografi perjalanan hidup yang bisa saya tuliskan untuk sementara semoga bermanfaat bagi diri pribadi khususnya dan pemicu semangat uuntuk setiap aktifitas dan juga para pembaca pada umumnya, tentu terdapat banyak sekali hal - hal yang kurang berkenan saya mohon maaf yang sebesar - besarnya, entah terhadap hal yang mengarah riya', sombong atau lainnya. tapi tentu hal itu tidak saya sengaja semoga Allah memaafkan segala kesalahan dan dosa yang telah kita perbuat. aminnn 
  semoga ada sambungan dari hal ini dan bertambah ke arah yang lebih baik dan meningkat dari segala lini kehidupan. wassalammm

0 komentar:

Posting Komentar